Gas Melon Kembali Langka, Masyarakat Kebingungan
TANJUNG KEMUNING – Peredaran gas melon atau gas subsidi ukuran tabung 3 Kg mulai kembali langka. Konsumen kebingungan mendapat stok gas yang dibutuhkan. Padahal, pengiriman dari pertamina Bengkulu tetap normal seperti biasa. Dalam sepekan enam kali pengiriman, namun stok dipangkalan selalu kurang melayani konsumen. Kelangkaan gas melon mulai terjadi sejak, tiga hari lalu. Konsumen menyisir semua warung pengecer untuk mendapat gas. Namun semuanya kosong tidak lagi memiliki stok. Harga eceran tabung gas melon pun mengalami kenaikan. Rata-rata, agen menjual gas melon dengan harga Rp 27.000 hingga Rp 30.000 pertabung. Sementara harga diagen hanya paling tinggi Rp 23.000 pertabung. “Gas melon mulai sulit didapat, agen atau pangkalan kosong tidak ada stok lagi. Begitu pula diwarung eceran mengalami hal yang sama,” ungkap Wati Hartini (56) ibu rumah tangga asal Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning, Rabu (16/12). Sementara itu, pengelolah CV Kaur Permai distributor tunggal gas subsidi wilayah Kabupaten Kaur, Yuyun mengatakan, pengiriman gas melon dari pertamina masih seperti semula enam kali dalam sepekan. Gas yang baru datang langsung disalurkan kepangkalan atau agen resmi. Kemudian, agen yang melayani konsumen. Kelangkaan gas di agen belum ada laporan ke distributor. Namun, akan dilakukan pengecekan dan pemantauan langsung ke lapangan. Distributor akan melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) ke agen guna melihat layanan konsumen yang membutuhkan gas. “Kalau dari pertamina tetap berjalan normal seperti biasa. Enam kali dalam sepekan dan langsung disalurkan ke agen,” ujar Yuyun.(xst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: